Tuesday, 26 November 2024, 11:03 PM
Welcome Guest | RSS
My site
Main | Blog | Registration | Login
Login form

Site menu
Our poll
Rate my site
Total of answers: 2
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Search
Calendar
«  August 2012  »
SuMoTuWeThFrSa
   1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031
Entries archive
Site friends
  • Create a free website
  • Online Desktop
  • Free Online Games
  • Video Tutorials
  • All HTML Tags
  • Browser Kits
  • Main » 2012 » August » 30 » It's not easy as it's look
    8:20 PM
    It's not easy as it's look
    Kadang permata tak selalu berkilau bila tak terkikis lama.
    Kadang besipun tak berasa tajam bila tak diasah lama.
    Kadang kakipun masih goyah bila tak mampu berlari lama.
    Kadang hatipun tak teguh bila lama tak dilukai.

    Setiap sampai di hati semua berbalik dibuatnya. Harap yang selalu ada kadang tak selalu sama dibacanya.
    Entah penyampaian logika yang salah tanggap, atau hati memang tak mau memungkirinya.
    Sampai tanganpun dibuat bergetar, terkepal kuat menghajar angin.
    Sampai bibirpun merasa kuat, menahan sakit fosfor putih yang merunyam.
    Bilamana tak kuat si tanpa tulang menyampaikan, rasanya si hati ini masih kuat menahannya.
    Hingga rasapun mulai meruam melintas pelangi, entah ini awalnya atau ini bagian ujungya.
    Hati ini rasany punya nyawa sendiri, bagaimana ia mengendalikan, merasakan, bahkan mengambil alih tubuh yang jauh lebih besar darinya.
    Siapa yang mampu menahan, bila inginnya tetap terpaku.
    Siapa yang mampu menerjang, bila pikirnya terbata.
    Siapa yang mampu menerawang, bila anganpun tak teraba.
    Sampai raga ini punya nyawa, hingga lepas barikade penahan duka.
    Pecahlah sungai indah dari kristal bintang.
    Mengalir indah, terjun bebas, lepas ia, rasa hilang.
    Entah sampai dimana ia rasa, hati yang berbelah.
    Mungkin termpatku menitip beribu pilu, tempat merasa pecahan puzzle yang hilang.
    Mungkin kata dapat mewakili rasa, namun tak pernah mampu bisa menjamahnya,
    Tangis duka, tangis bahagiam tangis indah.
    Sampai dimana rasamu wahai bidadaril ?
    Goyahkah sudah barikade angin jarak jauhku ?
    Terbangkah sudah kapas putih pelampias marahmu padaku, sudahkah ?
    Runyamkanlah ia, sampai raga, hati, luka, senyum, sapa, hilang sudah. HILANG.
    Ku berusaha menyimpan duka, kenapa kau tetap tidak merasakannya ?
    Apakah karena perbuatan hatimu itu, karena kau ragu ?
    Jawablah setidaknya satu pertanyaanku ?
    Jangan hanya diam membisu membaca ketikanku.
    Ya, ya, ya.
    Sekarang aku paham, kau tidak mampu melawannya kan ?
    Sudah kukenali sebenarnya, namun orang bilang hati.
    Kalau memang cinta, sang manusia bisa melakukan segalanya.
    Salahkah bila ku tak memahami, salahkah bila ku tak mau mengertinya ?
    Kau jahat, hinakan citaku, kau iblis, hinakan rasaku.
    Jauh kau ku kenal sebelum ia, jauuuuuhhh SANGAT.
    Kenapa kau tak paham KUPU-KUPU ?
    Sudahlah, tertulis sudah semua isi dalam hatiku.
    Kuharap kau paham, ternyata semua yang berbalik dalam hatiku.
    Salah dihadapmu.

    Berdoa, cuma suara tak pernah sampai.
    Mencium sujud-Nya pun rasanya aku tak mampu.
    Sehina inikah aku karenamu.
    Sampai nanti kau tau isi hatiku ini, percayalah barikade tentaraku masih mampu menanggungnya.
    Karena tak pernah selemah dirimu aku bertahan.
    Hanya karena panutanmu berubah pula arahmu.
    Rasaku mungkin tak pernah sebanding dengannya.
    Tak pernah semantap dan seluarbiasa ia.
    Namun apalah daya, bukanlah aku yang mendampingi tangis pertamamu PU.
    Apalah dayaku ?
    Kini, bila siap bagimu untuk memulai sebuah cerita baru.
    Entah akan kau mulai denganku atau bukan.
    Entah kau akhiri denganku untuk memulainya, akhirilah.
    Entah kau memulainya denganku, mulailah.
    Karena tak semudah rasa yang kau lihat, rasaku indah untukmu.
    Views: 696 | Added by: inFamous | Rating: 0.0/0
    Total comments: 0
    Only registered users can add comments.
    [ Registration | Login ]
    Copyright MyCorp © 2024
    Free website builderuCoz